7 Fakta Film KKN di Desa Penari yang Menghebohkan, Bikin Kecewa Penonton di Penayangan Perdana?

Hingar bingar film KKN di Desa Penari menjadi perbincangan usai penayangan perdanya pada 30 April 2022, kemarin. Bukan karena alur ceritanya, namun lebih ke pihak penonton yang menyaksikan langsung di bioskop.

Film horror bertajuk KKN di Desa Penari yang menceritakan pengalaman mistis Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M Fajar Nugraha) itu sukses mencatatkan dua rekor beruntun hanya dalam berselang hitungan hari. Mulai dari skema penjualan tiket yang langsung diserbu hingga 200 ribu pasang mata secara serentak menyaksikan langsung film produksi MD Pictures ini.

Film ini dinilai sesuai dengan ekspetasi para penonton sejak hebohnya sebuah utas di sosial media dua tahun lalu. Sayangnya, film yang disajikan dengan dua versi ini justru menuai banyak kesayangan dari penonton karena banyaknya anak di bawah umur yang menyaksikan film KKN di Desa Penari versi uncut. Terlebih, film horror ini menampilkan banyak adegan 17+ yang tidak layak ditonton oleh anak-anak di bawah umur.

So, apa saja sih fakta tentang film KKN di Desa Penari yang perlu kamu ketahui? Berikut ulasannya.

Fakta pertama, film KKN di Desa Penari ini habiskan dana 15 miliar untuk proses produksinya.

Sempat bikin heboh, KKN di Desa Penari ini menjadi film horror pertama yang ditayangkan dengan dua versi sekaligus.

Fakta ketiga, kisah ini menjadi penyesalan bagi sang penulis karena menjadi viral terlebih para pelakunya menjadi terganggu karena identitasnya banyak dicari.

Selanjutnya, Tissa Biani mengaku mengalami kejadian aneh setelah menyelesaikan proses syuting KKN di Desa Penari yang berlangsung di Jogja dan beberapa tempat lain itu.

Bikin heboh, tentu saja karena film ini diangkat dari sebuah utas tentang pengalaman seseorang di Twitter.

Fakta selanjutnya, nama penulis hingga lokasi kejadian tersebut masih menjadi misteri dan abu-abu hingga detik ini.

Sudah ditunggu-tunggu, film ini membutuhkan waktu dua tahun untuk tayang perdana kemarin. Diketahui karena pandemi dan proses produksinya.